Lab dan Ruang Baca prodi Pendidikan Sejarah UNS menyelenggarakan kegiatan kunjungan ke Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 17 February 2024. Museum Benteng Vredeburg terletak di Jl. Margo Mulyo No.6, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta, DIY. Museum Benteng Vredeburg merupakan museum khusus sejarah perjuangan nasional yang pertama kali dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Awalnya Benteng Vredeburg diberi nama Rustenburg (benteng peristirahatan), kemudian berganti nama menjadi Vredeburg (benteng lerdamaian) year 1867. At 9 August 1980, diadakan perjanjian tentang pemanfaatan bekas benteng Vredeburg antara Sri Sultan HB IX dengan Mendikbud Dr. Daud Jusuf. Kemudian pada 23 November 1992, Benteng Vredeburg resmi menjadi Museum Khusus Perjuangan Nasional dengan nama Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.

Tiket masuk ke museum terbilang cukup murah yaitu Rp 3000,- untuk wisatawan lokal dan Rp 10.000,- untuk wisatawan mancanegara. Dengan harga tersebut sudah dapat memasuki area museum ini. Di dalam Museum Benteng Vredeburg terdapat ruang rapat, ruang pengenalan, ruang VIP, kafe museum, diorama 1-4, ruang pameran, ruang pengkajian & penyajian, ruang audio visual, ruang pertemuan, guest house, storage, ruang bimbingan, perpustakaan, mushola, kantin, toilet, ruang tata usaha, ruang konservasi, lapangan rumput, ruang bengkel kerja, tempat parkir, ruang PPPK, serta ruang laktasi. Di depan Museum Benteng Vredeburg juga terdapat Monumen Serangan Oemoem 1 March 1949.

Salah satu yang menjadi keunikan dari Benteng Vredeburg ini adalah terdapat diorama yang interaktif sehingga menjadikan pengunjung dapat melihat gambaran tentang peristiwa sejarah yang terjadi saat itu. Terdapat 4 ruang diorama, that is:

  • Ruang diorama 1, terdapat 11 buah diorama yang menggambarkan peristiwa sejarah yang terjadi sejak periode perang Diponegoro sampai masa pendudukan Jepang di Yogyakarta (1825-1942).
  • Ruang diorama 2, terdapat 19 buah diorama yang menggambarkan peristiwa sejak Proklamasi sampai dengan agresi militer Belanda I (1945-1947).
  • Ruang diorama 3, terdapat 18 buah diorama yang menggambarkan peristiwa sejak adanya perjanjian Renville sampai dengan pengakuan kedaulatan RIS (1948-1949).
  • Ruang diorama 4, terdapat 7 buah diorama yang menggambarkan peristiwa sejarah periode NKRI sampai masa Orde Baru (1950-1074).

Comments