Nggibah akademis yang berjudul “Sharing Santai Pengalaman Hibah MBKM” dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 28 Februari 2024 pukul 15.00-17.00 WIB yang bertempat di Lab & Ruang Baca Prodi Pendidikan Sejarah UNS Gedung C lantai 2. Nggibah tersebut dipandu oleh Bapak Dadan Adi Kurniawan S.Pd, MA selaku Dosen Pendidikan Sejarah UNS dan Violita Diva Aprilia yang merupakan mahasiswi S1 Pendidikan Sejarah UNS. Narasumber pada nggibah tersebut yakni Aryasatya Maulana Prameiska, Muhammad Syafnat Fu’aini dan Hafizh Maulana Syah Putra. Ketiga narasumber tersebut merupakan mahasiswa S1 Pendidikan Sejarah UNS semester 6 yang tentunya memiliki pengalaman mengenai MBKM pada semester sebelumnya.

Ketiga narasumber tersebut merupakan angkatan pertama dari Prodi Pendidikan Sejarah UNS yang mengikuti Merdeka Belajar-Kampus Merdeka atau MBKM. Pada awalnya ketiga narasumber tersebut belum mengetahui apapun mengenai MBKM, tetapi ketika sudah menjalaninya ternyata manfaatnya luar biasa. MBKM tidak hanya sekedar melarikan diri dari pelajaran mata kuliah, tetapi juga mendapatkan pengalaman secara langsung dari masyarakat dan menerapkan apa yang telah diajarkan di kelas. Mengikuti MBKM dapat mengupgrade diri dan mengasah skill yang belum terasah ketika pembelajaran di kelas. Ketiga narasumber tersebut mengikuti MBKM dengan program Studi Independen. MBKM tersebut mulai dilaksanakan pada semester 5 yang diikuti oleh 3 kelompok yang mana 1 kelompok terdiri dari 10 orang yaitu kelompoknya Mas Hafiz yang berfokus di Laweyan, Mas Syafnat yang berfokus di Wirun Laban Sukoharjo dan Mas Aryasatya yang berfokus di monumen pers

Awalnya dalam mengikuti MBKM, anggota kelompok dari ketiga narasumber tersebut tidak saling mengenal satu sama lain walaupun berada di satu kelompok, tetapi seiring berjalannya waktu MBKM dapat mempererat tali persaudaraan sehingga dapat menambah relasi dan juga dapat membantu dalam penelitian di lapangan esok pada saat mengerjakan skripsi. Dalam mengikuti MBKM ada beberapa luaran atau output yang dihasilkan oleh 3 kelompok seperti kelompok Laweyan bisa menghasilkan leaflet dan papan informasi yang dipajang di Perpustakaan Prodi Pendidikan Sejarah yang mana itu sangat bermanfaat bagi orang lain kemudian kelompok Wirun yang outputnya berupa seminar dan kelompok Monumen Pers yang outputnya berupa informasi sejarah di kota Surakarta ataupun Indonesia yang dipublikasikan di Instagram ataupun website @gethisztored. Selain itu, terdapat output yang berupa publikasi di jurnal Sinta nasional terakreditasi. Ketika berhasil mempublikasikan jurnal tersebut maka dapat menjadi suatu kebanggaan bagi diri sendiri.

Apabila ingin mengikuti MBKM maka diperlukan beberapa persiapan seperti pemilihan lokasi, narasumber dan kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, sebelum melakukan wawancara dengan narasumber sebaiknya kita memiliki pengetahuan mengenai topik yang diambil supaya ketika narasumber sedang menyampaikan sesuatu kita dapat mengikuti alur pembahasannya dan dapat memperdalam lagi mengenai topik tersebut.

Acara nggibah akademis tersebut diakhiri pada pukul 17.00 dengan diadakannya sesi foto bersama dengan narasumber dan peserta.

Komentar