Perkuliahan yang dilakukan secara konvensional biasanya cenderung akan memunculkan rasa bosan terhadap mahasiswa. Hal ini lah yang terjadi oleh mahasiswa Pendidikan Sejarah angkatan 2021 kelas B dalam mata kuliah Sejarah Teknologi dan Informasi. Mata kuliah ini diampu oleh Nur Fatah Abidin S. Pd, M. Pd dan dikomandoi penanggungjawab mata kuliah yakni mas Putro Arlianto Ramadzan. Mata kuliah ini didapat pada semester 5 dan pada kesempatan ini yang berkesempatan mendapatkannya adalah mahasiswa semester 5 angkatan 2021 kelas B. Perkuliahan dilangsungkan setiap hari Senin pada jam 13.00 sampai 14.40 di kelas 303. Pada pertemuan tanggal 21 November 2023 ketika sedang dalam perkuliahan di kelas, beberapa dari teman-teman mengusulkan untuk melakukan kunjungan ke suatu tempat untuk agenda perkuliahan selanjutnya. Hal ini didasari karena beberbagai faktor, selain untuk terobosan agar perkuliahan tidak monoton, juga karena kelas-kelas yang dimiliki prodi Pendidikan Sejarah akan direnovasi. Jadi mau tidak mau perkuliahan akan dilangsungkan secara daring. Namun atas inisasi dari para mahasiswa, akhirnya Nur Fatah setuju untuk melakukan kunjungan. Kunjungan ini akan dilangsungkan pada pertemuan pada tanggal 28 November 2023 jam 13.00 di Monumen Pers Nasional. Beruntungnya, Pak Fatah memiliki koneksi terhadap pengurus Monumen Pers (Monpers). Jadi untuk melakukan kunjungan dan pembelajaran disana tidak menemui kendala berarti.

Akhirnya hari yang dinanti tiba, teman-teman langsung menuju lokasi yakni di Jalan Gajahmada No. 59, Timuran, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Disana teman-teman berkumpul didepan Monpers untuk menunggu kedatangan teman-teman yang lainnya. Lalu dengan sedikit briefing dari Nur Fatah dan pengurus Monpers, teman-teman akan diarahkan untuk melihat koleksi-koleksi dan proses digitalisasi koleksi milik Monpers. Hal ini sejalan dengan mata kuliah yang sedang ditempuh para mahasiswa dimana mata kuliah ini bersinggungan terhadap teknologi dan informasi. Sebelum memulai berjalan menyusuri setiap sudut di Monumen Pers, para mahasiswa dibagi dua kelompok dan masing-masing tour guide. teman-teman mahasiswa diajak memutari koleksi-koleksi milik Monpers, selain koleksi dijelaskan juga sejarah asal usul baik sejarah munculnya Monumen Pers, lokasi Monumen Pers, dan koleksi-koleksi yang dimiliki oleh Monpers. Disana teman-teman diajak berkeliling sambil memanen cerita tentang sejarah, koleksi, dan cerita-cerita unik yang ada di Monumen Pers.

Pertama, teman-teman diajak kedalam pameran tentang teknologi. Disana ada alat-alat seperti kentongan, pemancar rekaman suara, ada kamera-kamera yang digunakan sejak jaman dulu juga dijelaskan secara lihai oleh tour guide. Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke ruang baca, di ruang baca ini para mahasiswa dapat melihat koran-koran jaman dulu dan jaman sekarang. Disana juga dijelaskan tentang website miliki Monpers apabila kita butuh data-data dan dapat diakses secara online. Perjalanan dilanjutkan menuju lantai dua, disana ada ruang restorasi. Ruangan itu difungsikan untuk merawat dan memperbaiki arsip-arsip dan koleksi milik Monpers yang sudah rusak atau membutuhkan treatment. Disana juga dijelaskan cara-cara bagaimana memperbaiki arsip, tahapan yang harus ditempuh dan cara mengawetkan serta memajangnya menjadi koleksi yang bisa dinikmati para pengunjung.

Kita juga memasuki ruangan yang disana disediakan khsusus untuk para peniliti, mahasiswa, dan wisatawan yang ingin mencari sumber-sumber koran jaman dulu. Mereka dapat mengakses nya secara free dan disediakan perangkat komputer untuk mengakses file-file yang sudah disediakan oleh pihak Monpers. Disana juga sedikit dijelaskan tentang koran-koran jaman dulu dan apa saja yang menjadi koleksi Monpers, dari koran jaman Belanda hingga koran jaman sekarang.

Kita juga diajak untuk mengelilingi perpustakaan dan working space yang dimiliki oleh Monpers. Kita juga diajak berkeliling perpustakaan dan koleksi buku disana. Selama 10 menit kita membaca buku-buku dan mencoba untuk menggunakan working space yang sangat nyaman ini. Ruangan ini dibuka untuk umum dan banyak digunakan oleh masyarakat umum tidak hanya mahasiswa untuk mengerjakan sesuatu atau menggunakan fasilitas yang sudah disediakan seperti buku-buku, wifi, dan lainnya. Setelah diajak berkeliling Monpers dan trip yang dijalankan sudah selesai, para mahasiswa dapat pulang ke rumah atau kost masing-masing.

Setelah melakukan kunjungan, oleh Nur Fatah Abidin para mahasiswa diberi tagihan tugas berupa tugas mencari koran digital lalu dianalisis dan mencari salah satu koleksi yang mengandung unsur teknologi kemudian dijelaskan. Hal ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengambil pembelajaran yang didapat melalui kunjungan yang dilakukan dan tugas yang diberikan juga untuk mengasah cara berpikir dan analisis mahasiswa. Agar kunjungan tidak terkesan seperti angin yang berlalu, tanpa ada makna dan pembelajaran yang bisa diambil. Tugas ini menjadi tanggungan masing-masing individu dan akan dipresentasikan dipertemuan selanjutnya.

 

Penulis: Nasta Ayundra Oktavian Mahardi (2021)

Komentar