
Dalam proses keberjalanan perkuliahan, pasti ada beberapa hal yang berjalan sesuai ataupun luput dari prosedur seharusnya yang menimbulkan banyak pertanyaan atau bahkan pendapat dari para mahasiswa. Untuk mengatasi munculnya persepsi-persepsi negatif yang tidak berujung, maka diperlukan sebuah wadah untuk sebagai penyalur aspirasi para mahasiswa kepada para dosen mengenai keresahan dan kebimbangan yang mereka rasakan selama mengikuti kegiatan perkuliahan. Selain itu, dialog dosen dan mahasiswa juga diharapkan dapat mengasah daya kritis mahasiswa mengenai hal-hal yang sekiranya perlu disampaikan secara terbuka kepada pihak prodi.
Maka berangkat dari keresahan itu, Dialog Dosen dan Mahasiswa sebagai program kerja tahunan HMP Ganesha yang sempat tertunda 2 tahun dikarenakan pandemi, kembali diadakan. Garis besar acara diawali dengan Pembukaan oleh Moderator, Aryasatya (2021), dilanjutkan sesi tanya jawab terbuka dari para mahasiswa. Tujuan dari dialog ini sebagai penyalur dari yang bersifat keresahan hingga kebutuhan para mahasiswa bisa tersampaikan jelas kepada prodi dan segera untuk ditindaklanjuti. Dialog Dosen-Mahasiswa diadakan pada Jumat, 7 Oktober 2022 di Aula Gedung F FKIP UNS. Dosen Progam Studi Pendidikan Sejarah yang menghadiri dialog ini antara lain Dr. Sutiyah, M.Pd., M.Hum selaku Kaprodi, Drs. Tri Yuniyanto, M.Hum, Dr. Musa Pelu, S.Pd., M.Pd dan Dadan Adi Kurniawan, S.Pd., M.A.. Sebagian dosen lainnya tidak bisa hadir dikarenakan bersamaan dengan padatnya jadwal PPG Dalam Jabatan dan kegiatan lainnya. Kemudian, peserta yang hadir sekaligus dari seluruh mahasiswa angkatan 2019, 2020, 2021 dan 2022, walaupun tidak semua bisa mengikuti dikarenakan ada agenda yang bertabrakan. Mengatasi hal tersebut, HMP Ganesha memfasilitasi dengan membuat link google form yang disebarkan ke seluruh mahasiswa Pendidikan Sejarah melalui WA Group Chat.
Beberapa pertanyaan yang masuk saat agenda berlangsung terdapat berbagai macam jenis, antara lain mengenai keberjalanan perkuliahan offline yang menggunakan metode presensi online dan offline, program MBKM yang bisa merekognisi sebesar 20 sks tetapi dari prodi tidak merekomendasikan, pemasangan permanen LCD Proyektor yang belum direalisasikan dan sebagian yang lain lebih banyak berkutat pada keterbatasan fasilitas sarana prasarana dan keresahan mengenai program MBKM yang kurang jelas terkait pelaksanaannya. Dari beberapa pertanyaan yang masuk, prodi telah berupaya memberikan beberapa jawaban untuk memberikan kejelasan kepada para mahasiswa. Diharapkan dengan keberlangsungan agenda Dialog Dosen-Mahasiswa, memberikan jalan terang yang berupa tindak lanjut untuk menjawab segala keresahan dan kebimbangan para mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP UNS.